Jagalah shalatmu...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
'Abdullah bin 'Abbas radhiyallaahu ta'ala 'anhu berkata ketika menafsirkan ayat di atas :
Sa'id bin Musayyib rahimahullaahu ta'ala berkata,
Allah Jalla Jalaaluh berfirman :
Dari 'Ubadah bin ash-Shamith radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata,
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata,
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Kemudian
datanglah setelah mereka, pengganti yang (jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya,
maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Kecuali
orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka itu akan masuk
Surga dan tidak akan di zhalimi (dirugikan) sedikitpun." (QS. Maryam [19]
: 59 - 60)'Abdullah bin 'Abbas radhiyallaahu ta'ala 'anhu berkata ketika menafsirkan ayat di atas :
"Makna
menyia-nyiakan shalat bukanlah meninggalkannya sama sekali. Tetapi
mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya." (Diriwayatkan oleh Ibnu
Jarir ath-Thabari, XVI/75, dan As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al-Mantsuur, IV/498)
Sa'id bin Musayyib rahimahullaahu ta'ala berkata,
"Maksudnya
adalah orang itu tidak mengerjakan shalat Zhuhur sehingga datang waktu 'Ashar.
Tidak mengerjakan 'Ashar sehingga datang Maghrib. Tidak shalat Maghrib sampai
datang 'Isya'. Tidak shalat 'Isya' sampai datang fajar. Tidak shalat Shubuh
sampai matahari terbit. Barangsiapa yang wafat dalam keadaan terus-menerus
melakukan hal ini dan tidak bertaubat, Allah 'Azza wa Jalla menjanjikan baginya
'Ghayy', yaitu lembah Neraka Jahannam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat
tidak enak rasanya."
Allah Jalla Jalaaluh berfirman :
"Maka
celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap
shalatnya."
(QS. Al-Maa'uun [107] : 4 - 5)
(QS. Al-Maa'uun [107] : 4 - 5)
Dari 'Ubadah bin ash-Shamith radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Lima waktu shalat yang telah
diwajibkan atas hamba-Nya. Barangsiapa mengerjakannya dan tidak
menyia-nyiakannya sedikit pun dengan meremehkan hak-hak dari shalat tersebut
karena menganggap enteng, niscaya ia akan mendapatkan janji Allah untuk
memasukkan dia ke Surga. Dan barangsiapa yang tidak mengerjakannya, maka dia
tidak mendapatkan janji apa pun dari Allah. Jika Allah menghendaki, Dia
mengadzabnya dan jika Dia menghendaki Dia akan mengampuninya."
(Shahiih, HR. Malik dalam al-Muwaththa', kitab
Shalaatil Lail, bab al-Amru bil Witr, I/120, 132, no. 14, Ahmad, V/315 - 316,
319, 322, an-Nasaa-i, I/230, no. 461, Ibnu Majah, I/449, no. 1401, Abu Dawud,
I/295, no. 425, II/130, no. 1420, Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnah, no. 967, dan
Ibnu Hibbaan, III/115, no. 1729, Shahiih Sunnah Abi Dawud, V/161, no. 1276,
Shahiihul Jaami', no. 3243)
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Amal seorang hamba yang pertama kali
dihisab pada hari Kiamat adalah shalat, apabila shalatnya baik maka baik pula
seluruh amalnya dan apabila shalatnya rusak maka rusak pula seluruh
amalnya."
(Shahiih, HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul
Ausath, II/512, no. 1880, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 1358)
Wallahu A’lam