Sebenarnya, Al-Wahabiyah
merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad ke 2 (dua)
Hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab),
yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada ahli sunnah, sangat membenci syiah dan sangat jauh dari Islam.
Via The Salaf
yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada ahli sunnah, sangat membenci syiah dan sangat jauh dari Islam.
Untuk menciptakan permusuhan di
tengah Umat Islam, kaum Imperialisme dan kaum munafikun memancing di air keruh
dengan menyematkan baju lama (Wahabi) dengan berbagai atribut penyimpangan dan
kesesatannya untuk menghantam dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab atau
setiap dakwah mana saja yang mengajak untuk memurnikan Islam. Karena dakwah
beliau sanggup merontokkan kebatilan, menghancurkan angan-angan kaum durjana
dan melumatkan tahta agen-agen asing, maka dakwah beliau dianggap sebagai
penghalang yang mengancam eksistensi mereka di negeri-negeri Islam.
Contohnya: Inggris mengulirkan
isue wahabi di India, Prancis menggulirkan isu wahabi di Afrika
Utara, bahkan Mesir menuduh semua kelompok yang menegakkan dakwah
tauhid dengan sebutan Wahabi, Italia juga mengipaskan tuduhan wahabi
di Libia, dan Belanda di Indonesia, bahkan menuduh Imam Bonjol yang
mengobarkan perang Padri sebagai kelompok yang beraliran Wahabi. Semua itu,
mereka lakukan karena mereka sangat ketakutan terhadap pengaruh murid-murid
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mengobarkan jihad melawan Imperialisme di
masing-masing negeri Islam.
Tuduhan buruk yang mereka
lancarkan kepada dakwah beliau hanya didasari tiga faktor:
1. Tuduhan itu berasal dari para
tokoh agama yang memutarbalikkan kebenaran, yang hak dikatakan bathil dan
sebaliknya, keyakinan mereka bahwa mendirikan bangunan dan masjid di atas
kuburan, berdoa dan meminta bantuan kepada mayit dan semisalnya termasuk bagian
dari ajaran Islam. Dan barangsiapa yang mengingkarinya dianggap membenci
orang-orang shalih dan para wali.
2. Mereka berasal dari kalangan
ilmuwan namun tidak mengetahui secara benar tentang Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahab dan dakwahnya, bahkan mereka hanya mendengar tentang beliau dari pihak
yang sentimen dan tidak senang Islam kembali jaya, sehingga mereka mencela
beliau dan dakwahnya sehingga memberinya sebutan Wahabi.
3. Ada sebagian dari mereka takut
kehilangan posisi dan popularitas karena dakwah tauhid masuk wilayah mereka,
yang akhirnya menumbangkan proyek raksasa yang mereka bangun siang malam.
Dan barangsiapa ingin mengetahui
secara utuh tentang pemikiran dan ajaran Syaikh Muhammad (Abdul Wahab) maka
hendaklah membaca kitab-kitab beliau seperti Kitab Tauhid, Kasyfu as-Syubhat,
Usul ats-Tsalatsah dan Rasail beliau yang sudah banyak beredar baik berbahasa
arab atau Indonesia.
Penulis: Ustadz Zainal Abidin,
Lc. Dan Artikel ini sebelumnya dipublikasikan oleh Koran Republika, edisi
Selasa, 25 Agustus 2009.Dipublikasi ulang oleh muslim.or.id dengan penambahan
beberapa catatan kecil.
FATWA AL-LAKHMI DITUJUKAN KEPADA
WAHABI (ABDUL WAHHAB BIN ABDURRAHMAN BIN RUSTUM) SANG TOKOH KHAWARIJ BUKAN
KEPADA SYAIKH MUHAMMAD ABDUL WAHAB
Mengenai fatwa Al-Imam Al-Lakhmi
yang dia mengatakan bahwa Al-Wahhabiyyah adalah salah satu dari kelompok sesat
Khawarij. Maka yg dia maksudkan adalah Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum
dan kelompoknya bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para
pengikutnya. Hal ini karena tahun wafat Al-Lakhmi adalah 478 H sedangkan
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab wafat pada tahun 1206 H /Juni atau Juli
1792 M. Amatlah janggal bila ada orang yg telah wafat namun berfatwa tentang
seseorang yg hidup berabad-abad setelahnya. Adapun Abdul Wahhab bin Abdurrahman
bin Rustum maka dia meninggal pada tahun 211 H. Sehingga amatlah tepat
bila fatwa Al-Lakhmi tertuju kepadanya. Berikut Al-Lakhmi merupakan mufti Andalusia
dan Afrika Utara dan fitnah Wahhabiyyah Rustumiyyah ini terjadi di Afrika
Utara. Sementara di masa Al-Lakhmi hubungan antara Najd dgn Andalusia dan
Afrika Utara amatlah jauh. Sehingga bukti sejarah ini semakin menguatkan bahwa
Wahhabiyyah Khawarij yg diperingatkan Al-Lakhmi adl Wahhabiyyah Rustumiyyah
bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya. [Lihat kitab
Al-Mu’rib Fi Fatawa Ahlil Maghrib, karya Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi, juz
11.]
Penulis: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi Lc. Syariah Manhaji 24 – Maret – 2006 20:20:30
Perbedaan Da’wah Abdul Wahab bin
Abdurrahman bin Rustum Dan Da’wah Syaikh Muhammad Abdul Wahhab
1.Da’wah Abdul Wahab bin
Abdurrahman bin Rustum (Khawarij)
Khawarij adalah salah satu
kelompok dari kaum muslimin yang mengkafirkan pelaku maksiat (dosa besar),
membangkang dan memberontak terhadap pemerintah Islam, dan keluar dari jama’ah
kaum muslimin.
Termasuk dalam kategori Khawarij,
adalah Khawarij generasi awal (Muhakkimah Haruriyah) dan sempalan-sempalannya,
seperti al-Azariqah, ash-Shafariyyah, dan an-Najdat –ketiganya sudah lenyap–
dan al-Ibadhiyah –masih ada hingga sekarang–. Termasuk pula dalam kategori
Khawarij, adalah siapa saja yang dasar-dasar jalan hidupnya seperti mereka,
seperti Jama’ah Takfir dan Hijrah. Atas dasar ini, maka bisa saja Khawarij
muncul di sepanjang masa, bahkan betul-betul akan muncul pada akhir zaman,
seperti telah diberitakan oleh Rasulullah.
“Pada akhir zaman akan muncul
suatu kaum yang usianya rata-rata masih muda dan sedikit ilmunya. Perkataan
mereka adalah sebaik-baik perkataan manusia, namun tidaklah keimanan mereka
melampaui tenggorokan Maksudnya, mereka beriman hanya sebatas perkataan tidak
sampai ke dalam hatinya – red. Mereka terlepas dari agama; maksudnya, keluar
dari ketaatan – red sebagaimana terlepasnya anak panah dari busurnya. Maka di
mana saja kalian menjumpai mereka, bunuhlah! Karena hal itu mendapat pahala di
hari Kiamat.” (HR. Al Bukhari no. 6930, Muslim no. 1066)
Lihat kelengkapannya Di sini
2. Da’wah Syaikh Muhammad Abdul
Wahhab (Ahlussunnah Wal Jama’ah)
Alangkah baiknya kami paparkan
terlebih dahulu penjelasan singkat tentang hakikat dakwah yang beliau serukan.
Karena hingga saat ini ‘para musuh’ dakwah beliau masih terus membangun dinding
tebal di hadapan orang-orang awam, sehingga mereka terhalang untuk melihat
hakikat dakwah sebenarnya yang diusung oleh beliau.
Syaikh berkata,
“Segala puji dan karunia dari
Allah, serta kekuatan hanyalah bersumber dari-Nya. Sesungguhnya Allah ta’ala telah
memberikan hidayah kepadaku untuk menempuh jalan lurus, yaitu agama yang benar;
agama Nabi Ibrahim yang lurus, dan Nabi Ibrahim itu bukanlah termasuk
orang-orang yang musyrik. Alhamdulillah aku bukanlah orang yang
mengajak kepada ajaran sufi, ajaran imam tertentu yang aku agungkan atau ajaran
orang filsafat.
Akan tetapi aku mengajak kepada Allah
Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan mengajak kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam yang telah diwasiatkan kepada seluruh umatnya. Aku
berharap untuk tidak menolak kebenaran jika datang kepadaku. Bahkan aku jadikan
Allah, para malaikat-Nya serta seluruh makhluk-Nya sebagai saksi bahwa jika
datang kepada kami kebenaran darimu maka aku akan menerimanya dengan lapang
dada. Lalu akan kubuang jauh-jauh semua yang menyelisihinya walaupun itu
perkataan Imamku, kecuali perkataan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam karena
beliau tidak pernah menyampaikan selain kebenaran.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah:
I/37-38).
“Alhamdulillah, aku termasuk
orang yang senantiasa berusaha mengikuti dalil, bukan orang yang mengada-adakan
hal yang baru dalam agama.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahab: V/36).
Lihat kelengkapannya di sini
Jadi ternyata Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahab bukan wahabi dan wahabi bukan dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Akan tetapi Wahabi dari Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum
Demikian pula ternyata Salafy
bukan wahabi dan wahabi bukan Salafy karena berbeda dalam Aqidah dan Manhaj
Dan negara Kerajaan Saudi Arabia
bukan negara wahabi. Akan tetapi Negara Islam yang Bermanhaj Salaf
Dan Jika Kami (Salafi) Masih
dituduh Wahabi maka saksikanlah kami adalah (Salafi) Wahabi yang Bermanhaj
Salaf
Via The Salaf